Pages

Senin, 12 Maret 2012

FATHUL MEKKAH


FATHUL MAKKAH

A.      Fathul Makkah
1.      Sebab-sebab terjadinya fathul makkah
Fathul makkah artinya pembukaan atau kemenangan kota makkah. Maksudnya adalah kota makkah yang dulu menjadi pusat pemerintahan dan pusat kegiatan kaum kafir quraisy telah dibuka dan dimenangkan kaum muslimin. Kota Makkah kemudian menjadi kota yang penuh kedamaian dan kotanya kaum muslimin. Ka’bah kemudian menjadi kiblatnya umat islam.
Adapun sebab-sebab dibuka kota makkah antara lain :
a.      Keberhasilan kaum muslimin sesudah perjanjian hudaibiyah yang secara berturut-turut kaum kafir quraisy masuk islam.
b.      Pengelolaan antara kaum kafir quraisy dengan kaum muslimin tidak ada kesempatan untuk difikirkan lagi. Hal ini dilakukan oleh tokoh quraisy seperti Khalid bin Walid dan Amru bin Ash yang berfikir terarah pada perkembangan agama islam.
c.       Tokoh-tokoh kaum kafir Quraisy banyak yang bergabung ke pihak kaum muslimin.
2.      Tujuan Diadakan Fathul makkah
Fathul Makkah diadakan dengan tujuan untuk menyelamatkan Kota Makkah dari kekuasaan kafir Quraisy dan mengembalikan ka’bah sebagai tempat suci umat islam.
Selain itu juga diadakan Fathul Makkah adalah Nabi Muhammad saw. Ingin memfungsikan ka’bah sebagai tempat ibadah dan tempat suci bagi umat Islam yang harus dirawat dan diselamatkan dari perbuatan syirik kaum kafir Quraisy. Oleh karena itu Nabi Muhammad saw berjuang dengan gigih agar Kota Makkah dapat dibuka dan terbuka dengan kaum yang ingin beribadah dan menunaikan ibadah haji.

B.      Cara Rasulullah dalam Melaksakan Fathul Makkah
Rasulullah saw dalam melaksanakan Fathul Makkah tetap bersandar pada perintah Allah. Fathul Makkah merupakan anugerah Allah yang diberikan kepada kaum muslimin. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surat Al-fath ayat :
اِنَّا فَتَحْنَا لَكَ فَتْحًا مُبِيْنًا (1) لِيَغْفِرَ لَكَ اللهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ وَيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكَ وَيَهْدِيَكَ صِرَاطًا مُسْتَقِيْمًا (2) وَيَنْصُرَكَ اللهُ نَصْرًا عَزِيْزًا (3)
Artinya : “Sesungguhnya kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata. Supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan nikmat-Nya atasmu dan memimpin kamu kepada jalan yang lurus. Dan supaya Allah menolongmu dengan pertolongan yang kuat (banyak)”. (QS. Al Fath ; 1-3).
Setelah memasuki Kota Makkah, Rasulullah dan kaum muslimin melakukan thawaf. Pada saat itu puluhan ribu penduduk makkah berkumpul di masjidil Haram. Di antara merka adalah orang-orang yang telah melakukan penganiayaan terhadap Rasulullah dan kaum muslimin. Mereka menunggu hukuman yang diberikan oleh Rasulullah atas kesalahan mereka. Tetapi, mereka semua diampuni dan dibebaskan oleh Rasulullah.
Kemudian Rasulullah bersama kaum muslimin menghancurkan berhala-berhala yang terdapat disekitar ka’bah. Ketika menghancurkan berhala-berhala itu Rosulullah membaca surat Al-Isra ayat ; 81

 وَقُلْ جَاءَ الحَقُّ وَزَهَقَ البَا طِلُ اِنَّ البَا طِلَ كَانَ زَهُوْ قًا

Artinya : “ Katakanlah telah datang kebenaran dan telah lenyap yang bathil. Sesungguhnya yang bathil itu pasti lenyap”.   
Setelah membersihkan berhala di sekitar ka’bah, Rasulullah menyuruh Bilal untuk mengumandangkan adzan di atas ka’bah. Kemudian kaum muslimin melaksanakan sholat diimami oleh Rasulullah. Pada saat itu penduduk makkah datang berbondong-bondong kepada Rasulullah untuk menyatakan diri masuk islam.
Di antara pembesar Quraisy yang masuk islam seperti : Muawitah bin Abu Sufyan, Mu’tib bin Abu Lahab, dan Hindun binti Uthbah.
Setelah terjadinya Fathul Makkah, banyak sekali penduduk jazirah arab yang masuk Islam. Mereka berbondong-bondong menghadap Rasulullah untuk menyatakan keislamannya. Peristiwa tersebut diceritaakan daalam Al-Qur’an surat An Nashr :  
اِذَاجَاءَ نَصْرُاللهِ وَالْفَتْحُ(1) وَرَاَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُوْنَ فِي دِيْنِ اللهِ اَفْوَاجاً(2) فَسَبِّحْ بِحَمْدِرَبّكَ وَسْتَغْفِرْهُ إِنَّهُ كَانَ تَوّاَبًا(3)

Artinya : “ apabila pertolongan Allah dan kemenangan itu telah datang, dan telah kamu lihat manusia dengan berduyun-duyun memasuki agama islam, maka bertasbihlah memuji Tuhanmu dan meminta ampun kepada-Nya, sesungguhnya Allah itu penerima taubat”. (QS. An Nasr ;1-3).

C.      Keteladanan Rasulullah SAW pada Saat Fathul Makkah
Rasulullah saw menjadi teladan bagi semua umat. Tidak hanya umat Islam, umat diluar Islam pun mengagumi keteladanan Rosulullah saw. Hal ini dilakukan juga oleh Rosulullah  saw. saat pembukaan Kota Makkah. Beliau tidak memerangi dan membunuh musuh-muauhnya, beliau melindungi dan senantiasa mengajak damai tanpa pertumpahan darah. Rasulullah saw. menjelaskan tentang arti pentingnya perdamaian dan kesetiakawanan. Agama Islam mengajak untuk melindungi siapa saja walaupun  itu musuhnya.
Sikap dan perbuatan Rasulullah saw. yang begini inilah yang membuat lawan atau musuh menjadi simpati. Sehingga dengan demikian Rasulullah saw. dan ribuan kaum muslimin berehasil memasuki Kota Makkah ( Fathul Makkah) tanpa pertempuran dan pertumpahan darah dari kedua belah pihak. Pada aakhirnya pihak musuh Rasulullah saw. mau menerima kehadiran Rasulullah saw. dan dengan senang hati mereka memeluk agama Islam.   
   

2 komentar:

  1. Hari ini kaum Muslimin berada dalam situasi di mana aturan-aturan kafir sedang diterapkan. Maka realitas tanah-tanah Muslim saat ini adalah sebagaimana Rasulullah Saw. di Makkah sebelum Negara Islam didirikan di Madinah. Oleh karena itu, dalam rangka bekerja untuk pendirian Negara Islam, kita perlu mengikuti contoh yang terbangun di dalam Sirah. Dalam memeriksa periode Mekkah, hingga pendirian Negara Islam di Madinah, kita melihat bahwa RasulAllah Saw. melalui beberapa tahap spesifik dan jelas dan mengerjakan beberapa aksi spesifik dalam tahap-tahap itu

    BalasHapus