FATHUL MAKKAH
A.
Fathul Makkah
1. Sebab-sebab
terjadinya fathul makkah
Fathul makkah artinya pembukaan atau kemenangan kota makkah.
Maksudnya adalah kota makkah yang dulu menjadi pusat pemerintahan dan pusat
kegiatan kaum kafir quraisy telah dibuka dan dimenangkan kaum muslimin. Kota
Makkah kemudian menjadi kota yang penuh kedamaian dan kotanya kaum muslimin.
Ka’bah kemudian menjadi kiblatnya umat islam.
Adapun
sebab-sebab dibuka kota makkah antara lain :
a. Keberhasilan
kaum muslimin sesudah perjanjian hudaibiyah yang secara berturut-turut kaum
kafir quraisy masuk islam.
b. Pengelolaan
antara kaum kafir quraisy dengan kaum muslimin tidak ada kesempatan untuk
difikirkan lagi. Hal ini dilakukan oleh tokoh quraisy seperti Khalid bin Walid
dan Amru bin Ash yang berfikir terarah pada perkembangan agama islam.
c. Tokoh-tokoh kaum
kafir Quraisy banyak yang bergabung ke pihak kaum muslimin.
2. Tujuan Diadakan
Fathul makkah
Fathul Makkah diadakan dengan tujuan untuk menyelamatkan Kota
Makkah dari kekuasaan kafir Quraisy dan mengembalikan ka’bah sebagai tempat
suci umat islam.
Selain itu juga diadakan Fathul Makkah adalah Nabi Muhammad
saw. Ingin memfungsikan ka’bah sebagai tempat ibadah dan tempat suci bagi umat
Islam yang harus dirawat dan diselamatkan dari perbuatan syirik kaum kafir
Quraisy. Oleh karena itu Nabi Muhammad saw berjuang dengan gigih agar Kota
Makkah dapat dibuka dan terbuka dengan kaum yang ingin beribadah dan menunaikan
ibadah haji.
B.
Cara Rasulullah dalam Melaksakan Fathul Makkah
Rasulullah saw dalam melaksanakan
Fathul Makkah tetap bersandar pada perintah Allah. Fathul Makkah merupakan
anugerah Allah yang diberikan kepada kaum muslimin. Hal ini sesuai dengan
firman Allah dalam surat Al-fath ayat :
اِنَّا فَتَحْنَا لَكَ فَتْحًا مُبِيْنًا (1)
لِيَغْفِرَ لَكَ اللهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ وَيُتِمَّ نِعْمَتَهُ
عَلَيْكَ وَيَهْدِيَكَ صِرَاطًا مُسْتَقِيْمًا (2) وَيَنْصُرَكَ اللهُ نَصْرًا عَزِيْزًا
(3)
Artinya : “Sesungguhnya kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata.
Supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang
akan datang serta menyempurnakan nikmat-Nya atasmu dan memimpin kamu kepada
jalan yang lurus. Dan supaya Allah menolongmu dengan pertolongan yang kuat
(banyak)”. (QS. Al Fath ; 1-3).
Setelah memasuki Kota Makkah,
Rasulullah dan kaum muslimin melakukan thawaf. Pada saat itu puluhan ribu
penduduk makkah berkumpul di masjidil Haram. Di antara merka adalah orang-orang
yang telah melakukan penganiayaan terhadap Rasulullah dan kaum muslimin. Mereka
menunggu hukuman yang diberikan oleh Rasulullah atas kesalahan mereka. Tetapi,
mereka semua diampuni dan dibebaskan oleh Rasulullah.
Kemudian Rasulullah bersama kaum
muslimin menghancurkan berhala-berhala yang terdapat disekitar ka’bah. Ketika
menghancurkan berhala-berhala itu Rosulullah membaca surat Al-Isra ayat ; 81
وَقُلْ جَاءَ الحَقُّ وَزَهَقَ البَا طِلُ اِنَّ
البَا طِلَ كَانَ زَهُوْ قًا
Artinya : “ Katakanlah telah datang
kebenaran dan telah lenyap yang bathil. Sesungguhnya yang
bathil itu pasti lenyap”.
Setelah membersihkan berhala di
sekitar ka’bah, Rasulullah menyuruh Bilal untuk mengumandangkan adzan di atas
ka’bah. Kemudian kaum muslimin melaksanakan sholat diimami oleh Rasulullah.
Pada saat itu penduduk makkah datang berbondong-bondong kepada Rasulullah untuk
menyatakan diri masuk islam.
Di antara pembesar Quraisy yang masuk
islam seperti : Muawitah bin Abu Sufyan, Mu’tib bin Abu Lahab, dan Hindun binti
Uthbah.
Setelah terjadinya Fathul Makkah,
banyak sekali penduduk jazirah arab yang masuk Islam. Mereka berbondong-bondong
menghadap Rasulullah untuk menyatakan keislamannya. Peristiwa tersebut
diceritaakan daalam Al-Qur’an surat An Nashr :
اِذَاجَاءَ نَصْرُاللهِ وَالْفَتْحُ(1) وَرَاَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُوْنَ
فِي دِيْنِ اللهِ اَفْوَاجاً(2) فَسَبِّحْ بِحَمْدِرَبّكَ وَسْتَغْفِرْهُ إِنَّهُ كَانَ
تَوّاَبًا(3)
Artinya : “ apabila pertolongan Allah dan kemenangan itu telah datang, dan telah
kamu lihat manusia dengan berduyun-duyun memasuki agama islam, maka
bertasbihlah memuji Tuhanmu dan meminta ampun kepada-Nya, sesungguhnya Allah
itu penerima taubat”. (QS. An Nasr ;1-3).
C.
Keteladanan Rasulullah SAW pada Saat Fathul Makkah
Rasulullah saw menjadi teladan bagi
semua umat. Tidak hanya umat Islam, umat diluar Islam pun mengagumi keteladanan
Rosulullah saw. Hal ini dilakukan juga oleh Rosulullah saw. saat pembukaan Kota Makkah. Beliau tidak
memerangi dan membunuh musuh-muauhnya, beliau melindungi dan senantiasa
mengajak damai tanpa pertumpahan darah. Rasulullah saw. menjelaskan tentang
arti pentingnya perdamaian dan kesetiakawanan. Agama Islam mengajak untuk
melindungi siapa saja walaupun itu
musuhnya.
Sikap dan perbuatan Rasulullah saw.
yang begini inilah yang membuat lawan atau musuh menjadi simpati. Sehingga
dengan demikian Rasulullah saw. dan ribuan kaum muslimin berehasil memasuki
Kota Makkah ( Fathul Makkah) tanpa pertempuran dan pertumpahan darah dari kedua
belah pihak. Pada aakhirnya pihak musuh Rasulullah saw. mau menerima kehadiran
Rasulullah saw. dan dengan senang hati mereka memeluk agama Islam.